Pada kasus ini, penulis akan mengangkat masalah teh celup. Diambil
4 sampel konsumen dengan 2 objek merk teh celup yaitu SariWangi dan Tong Tji.
Konsumen 1:
·
SariWangi: lebih wangi dan lebih enak. Rasanya tidak
terlalu pekat dan jernih warna seduhan teh nya. Harga lebih mahal. Banyak
dijual dimana-mana dan mudah ditemukan.
·
Tong Tji: rasa agak asam dan lebih pekat warna
serta rasanya. Harga lebih murah. Lebih sulit ditemukan di pasaran.
Konsumen 2:
·
SariWangi: lebih harum, lebih berasa tehnya.
Harga lebih mahal. Banyak dijual dimana-mana dan mudah ditemukan.
·
Tong Tji: seperti bukan teh. Menurutnya lebih
seperti sirup. Harga lebih murah. Lebih sulit ditemukan di pasaran.
Konsumen 3:
·
SariWangi: lebih wangi, lebih lembut rasanya.
Harga lebih mahal. Banyak dijual dimana-mana dan mudah ditemukan.
·
Tong Tji: wanginya menyengat, agak asam. Harga
lebih murah. Lebih sulit ditemukan di pasaran.
Konsumen 4:
·
SariWangi: lebih enak rasanya, teh nya lebih
berasa, lebih harum. Harga lebih mahal. Banyak dijual dimana-mana dan mudah
ditemukan.
·
Tong Tji: lebih pahit rasanya, gak enak, rasanya
aneh. Harga lebih murah. Lebih sulit ditemukan di pasaran.
Kesimpulan:
Setelah melakukan wawancara dengan
4 konsumen teh celup dan diambil objek SariWangi dan Tong Tji, dapat diambil
kesimpulan bahwa teh celup merek SariWangi lebih disukai banyak konsumen dengan
harga yang walau tidak murah dan rasa yang enak tetapi mudah ditemukan di
pasaran. Hampir setiap warung atau mini market dekat rumah konsumen SariWangi
dapat ditemukan dan dapat dibeli, sedangkan teh celup merek Tong Tji lebih
tidak disukai para konsumen. Selain karena susah ditemukan, rasa dari teh
tersebut agak lebih asam dan kurang enak.
